oleh Iis Acsha
Perjalanan
hidup dan pelayanan Kristen yang sudah mengecap kesetiaan Tuhan dapat
diumpamakan seperti seorang atlet yang sedang mengikuti lomba atletik. Para
atlet akan melakukan latihan-latihan sebagai upaya untuk mempersiapkan diri
mengikuti perlombaan. Pada saat perlombaan berlangsung, mereka akan berfokus
garis akhir, berjuang dan bertahan sampai berhasil. Beberapa dari mereka
menjadi kelelahan, lemah, dan terjatuh karena berbagai hal, sementara yang lain
dapat bertahan sampai akhir dan memenangkan hadiah.
Kata
kunci keberhasilan seorang atlet adalah ketekunan, kesabaran, bertahan dalam
keadaan yang sama (NIV: perseverance = ketekunan; NKJV: endure =
bertahan) - Ibr 12:1,2-3; Fil 3:12-14. Tetap bertahan dalam jalur perlombaan
tidak selalu mudah dilakukan. Ada tiga sikap yang dapat digunakan supaya kita
tetap bertahan, seperti yang ditulis dalam Ibr 12:1-4, yaitu pertama, Melihat
para saksi yang ada di sekeliling kita! (ay. 1a) Para saksi yang dimaksud
disini adalah para pahlawan Iman (Ibr 11). Mereka bukan mengawasi kita, saat
kita berlomba, tapi mereka bersaksi kepada kita bahwa Allah melihat kita saat
kita melalui jalur-jalur yang sulit yang harus kita lalui dalam perlombaan.
Allah menjadikan para saksi demi kepentingan kita (Ibr 11:2,4-5,39).
Kedua, Menyadari
keberadaan diri kita! (ay. 1b) Seorang atlet harus memerhatikan apa yang
ia kenakan, beban yang tidak perlu akan dapat memperlambatnya. Saat kita
berlomba, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa. Meskipun penulis tidak
menyebutkan nama dosa tertentu, mungkin mengacu pada dosa ketidakpercayaan.
Ketidakpercayaanlah yang membuat Israel keluar dari Tanah Perjanjian, dan
ketidakpercayaan yang menghambat kita untuk menerima warisan rohani dalam
Kristus. Frase "oleh iman" (atau "melalui iman") digunakan
21 kali dalam Ibrani 11, menunjukkan bahwa iman dalam Kristus yang memungkinkan
kita dapat bertahan mencapai garis akhir.
Ketiga, Memandang
Kristus Yesus! (ay. 2-4) Kristus adalah pembentuk dan penuntun iman kita.
Ketika dikatakan memandang (percaya) padaNya kita akan diselamatkan (band. Bil
21:4-9, Yoh 3:14-16). Memandang kepada Yesus menggambarkan sikap iman yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang sudah Tuhan Yesus
teladankan (Ibr 2:13). Memandang Yesus berarti meneladani Tuhan Yesus ketika
mengalami penderitaan. Dia yang mengalami Salib ini menanggung
perasaan malu, penderitaan, ditentang orang-orang berdosa yang akan
diselamatkan, dan mengalami penolakan sementara bahkan oleh Bapa.
Kesetiaan
Tuhan telah nyata dalam kehidupan dan pelayanan kita dan kesetiaan Tuhan terus
dinyatakan walau kita penuh kelemahan dan kegagalan. Oleh sebab itu mari kita
merespons kesetiaan dengan tetap konsisten, tetap bertahan (stay in the running)
mengerjakan kehidupan bersaksi dan pelayanan yang Tuhan percayakan ini. Selamat
ulang tahun Perkantas Jatim ke-38.
Komentar
Posting Komentar