oleh Anthon
Katobba Mapandin
“Dan
sekarang, Ya Tuhan, lihatlah bagaiman mereka mengancam kami dan berikanlah
kepada hamba-hambaMu keberanian untuk memberitakan FirmanMu”
26
Januari 2006, Zhang Da mendapatkan penghargaan dari pemerintah China. Bocah
kecil yang baru berusia 10 tahun ini dianggap memiliki keteguhan hati yang luar
biasa. Ia telah menunjukkan keteguhan hatinya untuk terus bertahan hidup
bersama ayahnya melalui kerja keras yang mengagumkan. Saat ia diminta untuk
mengajukan satu permintaan, para hadirin menjadi kaget. Apa yang dia minta
ternyata di luar akal sehat manusia yang sedang dalam kesulitan. Dari mulut
bocah kecil ini keluar kalimat, “aku ingin mama pulang”. Bukan fasilitas untuk
memudahkan seluruh hidupnya tetapi suatu yang sangat berarti dalam hidupnya,
itulah permintaannya.
Kisah
Para Rasul 4: 23-31, memperlihatkan hal yang sama. Ketika Petrus, Yohanes, dan
murid lainnya ada dalam ancaman mereka meminta sesuatu yang di luar akal sehat
manusia. Mereka diancaman untuk bungkam dan tidak memberitakan Kristus atau
mereka akan dipenjara dan akan segera berhadapan dengan kematian. Apa yang
mereka minta saat berada dalam puncak kesulitan? Keberanian untuk terus
memberitakan Firman & tidak takluk di bawah kuasa pemerintahan yang lalim
dan sewenag-wenang. Bukan hanya itu, murid-murid juga meminta supaya Allah
menyatakan kuasa dan mujizat-Nya untuk membungkam penguasa yang lalim itu. Para
murid percaya bahwa Allah adalah Allah atas bangsa-bangsa dan raja-raja. Mereka
tidak meminta supaya dilepaskan dari masalah ini, juga supaya Allah
menghabisi orang-orang yang mengancam mereka, sebenarnya permintaan ini jauh
lebih aman dan rasional. Para murid tahu bahwa semua ini akan membawa mereka
dalam situasi yang lebih sulit, tetapi mereka tahu hal apa yang paling penting
dalam situasi itu.
Apa
yang kita minta dalam doa-doa kita selama ini kepada Tuhan saat kesulitan
melanda? Apakah berdoa supaya masalah itu selesai, atau orang yang menyebabkan
masalah di selesaikan Tuhan. Mari kita belajar berdoa seperti murid Tuhan
supaya keberanian untuk terus memberitakan Injil dalam situasi yang sulit.
Bukan mencari kenyamanan diri.
Situasi
sulit akan menjadi alat uji kesejatiaan kemuridan kita
Ilustrasi
Gambar : http://images.sodahead.com/polls/001036641/man_xlarge.jpeg
Komentar
Posting Komentar