MAHASISWA PEMIMPIN YANG MENGUBAHKAN


MAHASISWA PEMIMPIN YANG MENGUBAHKAN 
oleh Anggriadi Ricky.H, M.Div.

MAHASISWA DAN VISI KEPEMIMPINANNYA
Mahasiswa menjadi agen perubahan itulah yang diharapkan bisa terjadi di Indonesia tercinta ini. Karena itu melayani dan mempersiapkan mahasiswa untuk dapat memainkan perannya menjadi sebuah pelayanan yang penting dan perlu dikerjakan secara serius. Nah persoalannya apakah selama ini mahasiswa sudah siap menjadi pemimpin dan siap terlibat membawa perubahan? Mari kita mencoba mengamati secara sepintas pengalaman yang dilihat. Satu kali ketika berkunjung ke kampus didapati sekelompok mahasiswa yang sedang bercanda gurau. Tentu saja bercanda bukan hal yang salah, namun bungkus permen dan bekas bungkus makanan yang bertebaran di sekitar kerumunan mahasiswa ini yang mengganggu hati nurani. Suatu ketika juga dijumpai ada banyak mahasiswa yang melanggar peraturan lalu lintas. Ditemukan juga mahasiswa yang ketika ujian menyontek. Ada lagi berita­berita mahasiswa yang terlibat seks bebas, pornografi, narkoba. Apakah mahasiswa seperti ini dapat menjadi agen perubahan?
"Perubahan" satu kata yang terus didengungkan akhir-akhir ini untuk semua orang terlibat. Sejauh mana mahasiswa bisa terlibat dalam perubahan bagi Indonesia dan bahkan dunia? Dunia bagi mahasiswa sudah tentu ada dilingkungan universitas atau kampus. Tempat yang paling tepat bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan adalah kampus itu sendiri. Sejak masih duduk dibangku kuliah mahasiswa sudah harus mengerti visi perubahan dan terlibat dimana dia bisa terlibat membawa perubahan. Jika terbiasa melibatkan diri sejak mahasiswa, maka hal itu dapat menjadi bekal ketika ia nantinya menjadi alumni dan pemimpin masa depan bangsa.
Ungkapan mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan tentunya bukan hal baru bagi banyak orang. Namun apakah mahasiswa siap menjadi pemimpin? Terlebih lagi ketika kita berbicara mengenai pemimpin yang mengubahkan. Apakah mahasiswa ini siap menjadi pemimpin yang mengubahkan? Ada banyak hal yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa di kampus. Ladang mereka adalah dimana mereka berada. Sudah saatnya mereka ambil bagian. Sudah saatnya mereka berperan. Sudah saatnya mereka melakukan sebuah gerakan untuk menolong pergumulan dan persoalan bangsa.

PELIKNYA PERSOALAN BANGSA
Bangsa Indonesia tidak hanya memerlukan pemimpin yang duduk di bangku di belakang meja tetapi membutuhkan pemimpin yang memahami dan akhimya berusaha untuk mengatasi persoalan. Persoalan terbesar bangsa adalah masalah spiritual/rohani. Generasi masa depan telah kehilangan gairah terhadap spiritualitas. Banyak pemuda tidak lagi melihat agama sebagai bagian yang sangat penting untuk ditekuni. Hari-hari mereka hanya dihabiskan untuk kesenangan dunia. Dihabiskan untuk bermain teknologi (gadget). Masalah ini membuat persoalan baru terhadap moralitas. Makin lama generasi muda makin tidak bermoral. Pengaruh kebebasan dan moralitas dunia membuat generasi ini tidak lagi menjaga kekudusan hidup.
Berapa banyak remaja pemuda yang sudah tidak lagi menjaga keperawanannya? Berapa banyak remaja yang pernah aborsi? Berapa banyak remaja dan pemuda yang terlibat narkoba? Berapa banyak remaja dan pemuda yang terlibat kejahatan-kejahatan kriminal? Jika kita mencari data di "mbah google," maka semua itu akan ditemukan dan sebagian dari mereka yang terlibat masih duduk dibangku sekolah ataupun kampus.
Situasi ini sangat memprihatinkan bagi kepemimpinan. Dapatkah generasi ini memimpin bangsa? Persoalan bangsa tidak hanya masalah spiritual yang menjadi cikal bakal persoalan lain. Tidak hanya persoalan moral yang merusak karakter generasi masa depan, namun juga persoalan sosial yang memperparah keadaan dan tidak dapat dilepaskan dari kerterkaitannya dengan spiritual dan moralitas bangsa. Ketika kita mengamati dunia kita, maka kita temukan ada begitu banyak persoalan sosial yang ada. Dari retaknya relasi antar sesama dimana banyak orang tidak lagi penduli satu sama lain sampai persoalan kemiskinan yang tetap besar walaupun dikatakan sudah mengalami tingkat perbaikan. Kondisi diperparah dengan persoalan lingkungan baik akibat bencana alam ataupun ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa harus terlibat membawa perubahan. Mahasiswa harus membuat gerakan yang dapat mewarnai masyarakat.

GERAKAN PEMBAWA PERUBAHAN
Beberapa gerakan dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk membawa perubahan. Salah satu gerakan terpenting adalah gerakan doa. Doa menjadi satu hal yang sangat penting untuk membawa perubahan. Setiap mahasiswa perlu secara serius berdoa bagi kampus mereka. Penguasa-penguasa angkasa harus dilawan dengan doa. Sekolah dan kampus yang dikuasai oleh roh-roh jahat harus diusir dalam nama Tuhan Yesus, sehingga mereka tidak lagi membawa pengaruh buruk bagi generasi yang ada. Mahasiswa berdoa agar kuasa Tuhan turun mengubahkan kampus mereka, sehingga ada gerakan Roh Allah yang memberi nafas baru. Gerakan yang lain yang sama pentingnya adalah gerakan penginjilan. Tanpa hati yang diperbaharui tidak akan terjadi perubahan. Hati yang diperbahaui akan membawa semangat baru untuk memperbaiki keadaan. Pertobatan harus terjadi pada semua mahasiswa. Mereka perlu mengenal pencipta yang sejati untuk mengakui dan tunduk pada kedaulatan dan kehendaknya. Selanjutnya mahasiswa yang sudah mengalami hidup baru ini dimuridkan sampai menuju kedewasaan rohani.
Lebih dari pada itu mahasiswa juga bisa melakukan gerakan sosial. Tidak perlu dana yang banyak untuk gerakan ini tetapi setiap mahasiswa dididik untuk peduli dengan sesama mereka. Sejak dini mereka dapat belajar berbagi dan mengasihi melalui perbuatan-perbuatan kasih yang sederhana, namun memberkati. Mereka bisa menjadi penolong bagi anak-anak yang tidak mampu dalam belajar baik kepada teman mereka di kampus ataupun anak-anak di daerah yang tidak mampu. Mahasiswa juga dapat memberi waktu libur mereka untuk tinggal di sebuah desa dan berbuat melakukan sesuatu disana. Gerakan-gerakan seperti ini akan menolong program pemerintah dalam mengentaskan pendidikan dan menolong pengembangan desa. Pekerjaan sederhana juga dapat dilakukan dengan menjaga dan mengajak rekan-rekan sesama mahasiswa untuk memelihara lingkungan dengan merawat tanaman di sekitar kampus, menjaga kebersihan dan melakukan kerja bakti bersama di lingkungan kampus dan sekitar kampus.
Kesempatan lain untuk terlibat dalam perubahan adalah mendorong mahasiswa untuk memiliki moralitas yang berkenan. Mereka dapat mendorong teman-teman mereka untuk peduli akan hidup yang kudus melalui deklarasi ataupun dalam bentuk stiker dan ajakan anti narkoba, anti seks bebas dan anti pornografi. Aktifitas seperti ini dapat dilakukan bersama-sama mahasiswa lain yang beda agama. Kekristenan dapat mengajak seluruh lapisan mahasiswa berbagai suku, agama dan latar belakang untuk terlibat membawa perubahan.

KOMITMEN UNTUK PERUBAHAN
Perubahan tidak dapat dikerjakan dibelakang meja. Perubahan dapat terjadi jika semua lapisan masyarakat turun untuk terlibat membawa perubahan. Dimulai dari perubahan pada diri menuju perubahan bagi banga dan dunia. Mahasiswa tidak cukup hanya belajar dan menjadi pintar. Mahasiswa tidak cukup datang beribadah di persekutuan-persekutuan kemudian menutup mata dengan segala keadaan. Mahasiswa harus turut terlibat memberi diri dan waktu mereka untuk perubahan sambil secara bertanggung jawab mengerjakan tugas studi mereka dengan baik.
"Agent of Change" julukan ini harus dikembalikan kepada mahasiswa. Sebagai orang yang memiliki kerinduan untuk perubahan kita harus berjuang menjangkau mahasiswa, memenangkan mereka bagi Kristus dan menjadikan mereka murid. Selanjutnya mempersiapkan mahasiswa untuk terlibat dalam misi Allah, pertama-tama di kampus lalu kepada masyarakat dan kepada dunia. Pada akhirnya kita berharap mahasiswa dapat menghadirkan kerajaan Allah di dunia kampus dan di seluruh dunia. Terpujilah nama Tuhan kita Yesus Kristus. (*Penulis Melayani Pelayanan Mahasiswa di Surabaya)


Komentar