GANGNAM STYLE atau GOD STYLE : Kolose 2:8-15


GANGNAM STYLE atau GOD STYLE : Kolose 2:8-15 
oleh Ria Agustine

“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”
Saat ini hampir mustahil rasanya kita berselancar ria di internet tanpa melihat atau mendengar fenomena tentang Gangnam Style. Apalagi buat Anda yang sering mondar-mandir di YouTube atau penggemar K-Pop. Apa sih yang menarik dari video ini? Bisa dibilang, semuanya. Mulai dari tarian kuda yang aneh tapi asyik, hingga musik yang begitu mudah mengalir ke dalam telinga, walaupun sebagian besar orang bahkan tak mengerti arti liriknya dan pesan apa yang mau disampaikan .
Paulus memperingatkan jemaat Kolose dengan sangat keras di tengah begitu banyaknya ajaran sesat yang berkembang saat itu agar mereka berhati-hati untuk tidak mudah terpengaruh. Paulus mengatakan dengan tegas agar jangan ada yang menawan mereka dengan berbagai filsafat yang kosong dan palsu (ay. 8). Dengan begitu berjamurnya berbagai macam ajaran dalam kehidupan jemaat Kolose seperti berbagai tentang siapa itu Yesus apakah dia Allah atau setengah Allah, lalu terkait dengan praktik-praktik hidup orang Kristen yang sejati menurut mereka karena begitu banyaknya sehingga membuat mereka semakin bingung. Oleh karena itu sekali lagi mereka diajak oleh Paulus kembali kepada fondasi dasar yaitu untuk terus memercayai Kristus yang sudah bangkit.
Budaya postmodern dari kehidupan anak muda saat ini adalah sebuah budaya yang diterima dari dunia yang begitu luas dan menghadirkan keindahan luar biasa tetapi dibalik semuanya itu ada bahaya yang akan menjerat dengan kuat setiap orang yang memasukinya. Kita perlu mengembangkan sikap kritis terhadap berbagai hal tersebut dengan terus melihat kebenaran Firman Tuhan, jika tidak akan banyak anak muda yang hanya sekedar ikut-ikutan. Pola dalam bentuk pemuridan harus terus dikembangkan dan diterapkan agar kecintaan akan Firman dan keberakaran dalam Kristus terus menjadi gaya hidup dalam menghadapi gempuran budaya maupun filsafat dunia yang makin berkembang, sehingga kita tetap dapat bersinar dan menggarami dunia melalui kesaksian kita.


Komentar